5 Penemuan Geosains Penting Beberapa Tahun Terakhir

Kita dianugerahi rumah besar yang sangat sempurna untuk adanya kehidupan, Bumi. Namun banyak misteri yang masih menjadi tanda tanya mengenai satu-satunya planet yang diketahui memiliki lempeng tektonik ini. Kita lebih mengetahui apa yang ada di permukaan Mars ketimbang apa yang sebenarnya terjadi di dalam perut Bumi. Untuk itu penelitian yang melibatkan instrumen-instrumen canggih terus dilakukan. Hasilnya banyak yang mengejutkan dan tidak terpikirkan sebelumnya.

foto bumi
Bumi dilihat dari luar angkasa. Masih banyak misteri tentang Bumi yang belum kita pahami (kredit gambar : NASA ; sumber : commons.wikimedia.org)

Berikut lima penemuan geosains penting beberapa tahun terakhir yang saya coba kumpulkan dari berbagai sumber.

  1. Inti Dalam Bumi Punya Inti
Blender3D_EarthQuarterCut
Ilustrasi lapisan-lapisan di dalam bumi. Penelitian terbaru menemukan adanya inti di “inti dalam” bumi (kredit gambar : SoylenGrent ; sumber : commons.wikimedia.org)

Para ahli percaya bahwa inti bumi terdiri atas inti luar yang relatif liquid dan inti dalam yang lebih padat. Namun, sekelompok tim dari Universitas Illinois dan Universitas Nanjing menemukan adanya inti di dalam “inti dalam” bumi.

Inti dalam bumi terdiri atas kristal besi yang memiliki orientasi utara-selatan. Namun penemuan ini mengungkapkan bahwa terdapat inti di dalam “inti dalam” ini berupa kristal dengan orientasi timur-barat. Profesor Xiaodong Song, yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa pastinya ada jenis kristal berbeda di dalam inti ini dan tentu saja perilaku berbeda.

Para ahli ini menggunakan gelombang seismik dari gempabumi untuk mendeteksi apa yang terdapat di dalam perut bumi. Namun para peneliti ini tidak menggunakan data dari guncangan utama gempa, melainkan dari gelombang susulan gempa yang beresonansi.

Link : http://www.nature.com/ngeo/journal/v8/n3/abs/ngeo2354.html

  1. Usia Medan Magnet Bumi Lebih Tua dari yang sebelumnya dipirkirkan
640px-Plasmasphere
Medan magnet bumi telah melindungi bumi sejak 4 milyar tahun lalu, lebih lama dari yang sebelumnya diketahui (kredit gambar : NASA ; sumber : commons.wikimedia.org)

Sejak 2010, kalkulasi umur medan magnet bumi yang diterima adalah 3,45 milyar tahun lalu. Namun penelitian yang dilakukan oleh John Tarduno dari University of Rochester mengungkap hal berbeda. Tarduno dan timnya mengungkapkan setidaknya usia medan magnet bumi ada 4 milyar tahun.

Penemuan Tarduno ini berdasarkan catatan dari magnetit yang tersimpan dalam zirkon yang ditemukannya di Jack Hills, Australia Barat. Zirkon yang ditemukannya ini berumur lebih dari milyaran tahun. Sementara magnetit adalah mineral penting yang menyimpan catatan arah medan magnet bumi. Dengan mempelajari keduanya, catatan mengenai medan magnet bumi dapat diketahui.

Penemuan ini penting dalam mengungkap sejarah kehidupan di bumi. Karena medan magnet bumi melindungi kehidupan yang ada di bumi dari angin surya (solar wind). Ini akan mengungkap satu bagian dari misteri bagaimana dan kapan kehidupan memulai kehadirannya di Bumi.

Link : http://www.sciencemag.org/content/349/6247/521

Advertisement

  1. Benua Pertama Muncul 3 Milyar Tahun yang Lalu
800px-World_geologic_provinces
Benua pertama di bumi diperkirakan muncul ke permukaan 3 milyar tahun lalu kredit gambar : USGS ; sumber : commons.wikimedia.org)

Benua pertama di bumi muncul pada 3 milyar tahun yang lalu. Hal ini diungkap oleh ahli geokimia isotop dari Bristol University, Bruno Dhuime. Dhuime dan tim melakukan penelitian terhadap 13.000 sampel batuan dari kerak benua.

Sekelompok ilmuwan ini melakukan penelitian dengan menghitung rasio antara Rubidium (Rb) dan Strontium (Sr) Hasil penemuan mereka yang menunjukkan kadar silika pada batuan. Kerak benua merupakan kerak yang memiliki kandungan silika lebih banyak dibanding kerak samudera. Pada 1,5 milyar pertama bumi, kerak bumi ini memiliki kandungan silika yang rendah. Namun Dhuime & tim menemukan peningkatan rasio Rb/Sr, yang artinya peningkatan kadar silika, pada sekitar 3 milyar tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa kerak benua bisa saja mulain muncul pada saat itu.

Pada awal keterbentukannya, Bumi merupakan planet yang sangat tidak stabil. Pada awalnya bumi dipercaya memiliki banyak gunungapi dan merupakan lautan lava. Lava ini kemudian membeku dan membentuk kerak dengan komposisi miskin silica, mirip dengan kerak samudera yang ada sekarang. Seiring dengan evolusi yang terjadi pada bumi kerak-kerak ini kemudian berubah menjadi kerak benua yang lebih banyak mengandung silika. Evolusi komposisi kerak menjadi lebih banyak silika sendiri masih menjadi diskusi panjang para ahli.

Bumi merupakan satu-satunya planet yang diketahui memiliki samudera dan benua. Adanya benua dan samudera ini tidak lepas dari pergerakan lempeng bumi. Namun asal-usul bagaimana benua terbentuk dan berevolusi masih menjadi perdebatan panjang para ahli.

Link : http://www.nature.com/ngeo/journal/v8/n7/full/ngeo2466.html

  1. Terkonfirmasi, Ada Laut Dalam Mantel Bumi?
8001MicroFIRECamera0 8002ICH724136 800376.2 8004	ms 8005	3.7070 8006	1.0330 8007	1.0000 8008	1.5092 8009	Off 8009	Off 800a	48 800b	1600 800c	1200 800d	0 800d	0 800e	0 800f	0 8010	0 8011	Last Used 8012	1 8013	1.000000 8014	mm 8015	0 8016	0 8017	0 8018	1 8019	0 8019	0 801a	0 801b	69 801c	78 801d	1.0000 801e	0 801f	0 8020	0 8021	0 8022	0 8023	0 8024	0 8025	0 8026	0 8027	0 8028	0 8029	0 802a	0 802b	0 802c	0 802d	0 802e	255 802f	255 8030	255 8031	255 8032	1.0 8033	1.0 8034	1.0 8035	1.0 8036	1.0 8037	1.0 8038	8 8039	0 803a	2009/07/20 11:09:12:053 803b	2009/07/20 11:09:12:241 803c	2009/07/20 11:09:12:303 803d
Blue Ringwoodite. Mineral ini dipercaya terbentuk dalam tekanan & suhu yang sangat tinggi; dan dapat mengandung air dalam bentuk kristal (kredit gambar : Jasperox ; sumber : commons.wikimedia.org)

Para ahli telah lama mempertimbangan keberadaan air di dalam mantel bumi. Keberadaan air ini diperkirakan ada pada zona transisi mantel, yaitu batas antara mantel atas dan mantel bawah yang berjarak antara 410 hingga 660 km di bawah permukaan bumi. Air yang terdaat dalam mantel itu tidak berbentuk cair, beku, atau uap melainkan berbentuk kristal yang terdapat dalam mineral ringwoodite.

Anggapan ini berdasarkan perubahan kecepatan gelombang gempa pada lapisan tertentu di dalam mantel. Perubahan ini diperkirakan akibat perubahan karakter dari mineral yang ada dalam lapisan mantel tersebut. Para ilmuwan meyakini pada lapisan tersebut olivin berubah menjadi ringwoodite. Namun belum ada ringwoodite dari mantel tersebut yang ditemukan. Sejauh ini imuwan hanya mempelajari ringwoodite dari meteorit atau hasil kreasi di lab.

Sebuah dobrakan terjadi ketika sekelompok ilmuwan dari University of Alberta, Canada menemukan intan yang mengandung ringwoodite di Brazil. Ini pertama kalinya ringwoodite dari dalam bumi ditemukan di permukaan. Sebelumnya, seperti disebutkan sebelumnya, para ilmuwan hanya mempelajari ringwoodite hasil kreasi di laboratorium atau dari meteorit. Ringwoodite adalah mineral langka yang terbentuk dari olivine yang mengalami kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi, zona transisi mantel contohnya. Hasil percobaan lab menunjukkan bahwa ringwoodite dapat mengandung air dalam bentuk ion hidroksit (hydroxide ions). Mineral ringwoodite dapat menampung sekitar 1% air di dalamnya.

Penemuan ini akan membuka gerbang baru upaya manusia dalam memahami keberadaan air di bumi. Karena jika penemuan ini benar-benar terbukti, maka ada reservoir air terbesar di dalam bumi, yang jumlahnya bisa menyamai jumlah air di permukaan.

Link : http://www.livescience.com/46292-hidden-ocean-locked-in-earth-mantle.html

  1. Fenomena Geologi Unik di Pluto
global-mosaic-of-pluto-in-true-color
Gambar Pluto yang diambil oleh New Horizons. Tampak wilayah yang berbentuk hati dikenal sebagai Tombaugh Regio (kredit gambar : NASA )

Mungkin penemuan saintifik paling fenomenal di 2015 ini adalah Pluto. Pada Juli lalu kapal luar angkasa tak berawak milik NASA, New Horizons berhasil mencapai orbit planet katai (dwarf planet) ini. Walaupun terkesan dekat kepada astronomi, tapi sebenarnya keberhasilan New Horizons ini mengungkap fenomena geologi penting dari Pluto.

Penemuan paling menarik tentu saja daerah yang berbentuk seperti hati yang sekarang dikenal sebagai Tombaugh Regio, diambil dari nama penemu Pluto Clyde Tombaugh. Selain bentuknya yang unik, wilayah ini juga mengejutkan karena tidak ditemukan kawah hasil tabrakan meteor di wilayah ini. Hal ini berbeda dengan permukaan Charon, satelit terbesar Pluto, yang memiliki kawah. Tidak adanya kawah menunjukkan bahwa Pluto sangat aktif secara geologi, hal yang sama sekali tidak terduga sebelumnya.

Foto yang diambil New Horizons juga mengungkap satu pegunungan es bernama Norgay Montes dan Pegunungan bergelombang atau dikenal sebagai Sputnik Planum. Pegunungan es ini diperkirakan memilik ketinggian Pegunungan Appalachia di Amerika Serikat.

Link : https://www.nasa.gov/feature/nasa-s-new-horizons-a-heart-from-pluto-as-flyby-begins

Gamma Abdul Jabbar

Salah satu pendiri Belajar Geologi. Studi masternya diselesaikan di Hokkaido University dengan tema magma plumbing system Gunung Barujari di Komplek Gunungapi Rinjani. Sekarang sering jalan-jalan dan foto-foto.

More From Author

5 Kepunahan Massal Terbesar Sepanjang Sejarah Bumi

3 Tips Yang Harus Diketahui Dalam Menggunakan Palu Versi Belajar Geologi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dengan Belajar Geologi kami ingin menginspirasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam mengenai bumi yang mengagumkan ini.