Perjalanan sejarah bumi merupakan serangkaian proses kelahiran dan kematian. Hal ini berlaku bagi yang tidak bernyawa, seperti gunung, pulau, hingga benua; ataupun yang bernyawa yaitu spesies-spesies yang ada di dalamnya. Salah satu peristiwa yang menarik adalah kepunahan massal.

Benton & Harper (1997) mendefinisikan Kepunahan massal sebagai berikut :
- Banyaknya Spesies yang punah, bisa dibilang lebih dari 30%
- Bentuk kepunahannya melingkupi wilayah ekologi yang luas, biasanya melibatkan lingkungan marin dan non-marin; tumbuhan dan hewan; dan mikroskopis dan makro
- Semua peristiwa kepunahan massal terjadi dalam waktu yang relatif singkat (dalam skala waktu geologi tentunya), dan melibatkan suatu sebab tunggal atau serangkaian sebab yang saling berhubungan.
Dalam perjalanan sejarahnya, bumi mengalami banyak peritiwa kepunahan. Namun dari semua peristiwa kepunahan massal itu, para ilmuwan menyepakati lima peristiwa kepunahan massal terbesar atau dikenal dengan sebutan “The Big Five”. Kapan saja kepunahan “The Big Five” terjadi? Berikut adalah penjelasannya.
- Ordovisum Akhir | ~460 juta tahun lalu
Kepunahan massal pada periode ini menyebabkan musnahnya 70% spesies. Utamanya adalah fauna lautan. Banyak karang yang menghilang, dan banyak famili dari brachipoda, echinodermata, ostrakoda, dan trilobit menghilang.
Peristiwa kepunahan pada periode ini erat kaitannya dengan peritiwa glasial di kutub selatan. Peristiwa glasial ini menyebabkan surutnya air secara global. Fauna-fauna dari kutub bergerak menuju wilayah tropis sementara fauna berdarah hangat mati akibat hilangnya wilayah tropis.
- Devon Akhir | ~380 juta tahun lalu
Tiga perempat dari seluruh spesies di Bumi punah pada peristiwa ini. Para ahli meyakini peristiwa Devon Akhir ini merupakan rangkaian peristiwa kepunahan masal dan bukan suatu peristiwa tunggal.
Menurut Beton & Harper (1997) diperkirakan peristiwa kepunahan Devon Akhir ini berlangsung selama 10 juta tahun. Penyebabnya diperkirakan akibat peritiwa pendinginan akibat anoksia (hilangnya oksigen secara cepat) di laut. Selain itu ada kemungkinan peran objek ekstraterestial.
- Permo-Trias | ~260 s.d. 250 juta tahun lalu
Terkenal dengan sebutan “The Great Dying” karena 96% spesies punah pada peristiwa kepunahan ini. Dipercaya sebagai peristiwa kepunahan massal terbesar. Walupun begitu, Erwin (1993) dalam Benton & Harper (1997)menyebutnya sebagai peristiwa kepunahan massal yang paling sedikit diketahui. Peristiwa ini menandai batas antara Era Paleozoikum dan Mesozoikum.
Penyebabnya diperkirakan adalah erupsi besar gunungapi di Siberia yang sekarang dikenal sebagai Siberian Trap. Erupsi amat besar ini menyebabkan pelepasan gas, pemanasan global, dan juga anoksia.
- Trias Akhir | ~236 s.d. 202 juta tahun lalu
Peristiwa ini menjadi batas antara Trias dan Jura. Walaupun termasuk dalam peristiwa mayor namun peristiwa Trias Akhir ini tidak terlalu ekstensif. Peristiwa ini ditandai dengan menghilangnya sebagian besar ammonoid, sejumlah familia dari brachiopoda, bivalvia, gastropoda, dan reptil-reptil laut. Peristiwa ini juga menyebabkan sejumlah amphibi dan reptil menghilang.
Penyebab kepunahan masal Trias Akhir ini diperkirakan adalah perubahan iklim yang berasosiasi dengan terbelahnya Pangea dan terbukanya Atlantik.
- Kapur-Paleogen | ~65 juta tahun lalu
Perstiwa Kapur-Paleogen ini tampaknya merupakan kepunahan massal yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Ini dikarenakan menyebabkan punahnya tokoh pre-historis fenomenal, dinosaurus. Peristiwa ini menandai batas antara Paleozoikum dan Kenozoium. Sebelumnya peristiwa ini dikenal sebagai Kapur-Tersier, namun semenjak Tersier dihapus dalam skala waktu geologi, namanya menjadi Kapur-Paleogen.
Penyebab dari kepunahana massal ini diperkirakan adalah perubahan cuaca dan juga tabrakan meteor. Penjelasan yang paling diterima adalah jauthnya meteor di Kawah Chixculub, Meksiko.