
Apa itu Magma?
Definisi yang diberikan oleh Penguin Dictionary of Geology ini menurut saya cukup untuk menggambarkan apa sebenarnya magma itu:
“Magma adalah sebuah lelehan yang secara umum mengandung kristal yang mengapung dan gas serta volatile terlarut. Tersusun atas polimer Tetrahedra Si-O dengan kation seperti magnesium, besi, kalsium, natrium, dan potassium. Komposisi magma bervariasi mulai dari ultramafic, basaltis, andesitis, dasitis, dan riolitis.” (The New Penguin Dictionary of Geology, 2001).
Secara sederhana magma dapat dibilang sebagai fase cair dari batuan. Secara lebih sederhana, molten rock. Lelehan batuan yang berwujud magma ini tidak selamanya betul-betul dalam keadaan cair secara keseluruhan. Magma dapat saja mengandung fase mineral yang mengapung dalam cairan silikat ini.
Dari mana Magma berasal?
Bumi kita terbagi ke dalam beberapa lapisan. Lapisan paling luar adalah kerak yang berwujud padat. Kemudian setelahnya ada mantel yang tersusun atas material semi-padat yang terbagi lagi atas mantel atas dan mantel bawah. Dan bagian yang paling dalam adalah inti bumi yang terbagi menjadi inti luar dan inti dalam yang dipercaya berwujud padat.
Dari kerak dan mantel inilah magma berasal. Magma terbentuk akibat pelelehan baik kerak dan/ataupun mantel bumi. Pelelehan ini dapat diakibatkan dari berbagai macam proses. Misalnya perubahan tekanan yang terjadi pada pembentukan magma di pematang tengah samudera. Bisa juga akibat larutnya air pada mantel di zona subduksi yang menurunkan titik leleh dari batuan.
Mantel bumi adalah sebuah tubuh batuan yang berwujud semi-padat. Pelelehan dari tubuh batuan semi-padat inilah yang menghasilkan magma. Sehingga pada kenyataannya mantel bukanlah magma itu sendiri. Walaupun, magma bisa berasal dari pelelehan mantel.
Apa Bedanya Magma, Lava, dan Lahar?
Ketika masih di dalam bumi, kita menyebutnya sebagai magma sedangkan ketika magma keluar ke permukaan kita menyebutnya lava. Sedangkan lahar adalah aliran bahan letusan gunungapi yang tercampur air. Kata lahar berasal dari daerah Gunung Merapi yang juga dipakai secara internasional.
Apa yang menyebabkan adanya berbagai macam komposisi magma?
Jawabannya adalah evolusi. Ya, selama proses terbentuknya magma mengalami evolusi. Banyak teori yang menjelaskan bagaimana magma berevolusi. Teori-teori tersebut menjadi bahan perdebatan diantara ahli petrologi. Namun beberapa teori dapat dijadikan rujukan dengan tanda-tanda yang memadai diantaranya adalah diferensiasi magma, asimilasi, dan pencampuran magma.
Itu sekilas hal-hal yang perlu kita ketahui mengenai magma. Masih punya banyak pertanyaan? Kita akan lanjut di bagian kedua dengan lebih spesifik membahas teori-teori keterbentukan magma dari berbagai macam kondisi.
Referensi :
Ehlers, Ernest G. 1980. Petrology : Igneous, Sedimentary, and Metamorphic. W.H. Freeman and Company : United States of America.
Kirsch, Helmut. 1968. Applied Mineralogy for engineers, Technologist, and Student. London : Chapman & Hall, 1968.
Whitten, D. G. A. dan Brooks, J. R. V. 1972. The Penguin Dictionary of Geology. Penguins Books Ltd, Harmmondsworth, Middx. Price.
Raymond, L.A. 2002. Petrology : The Study of Igneous, Sedimentary, and Metamorphic Rocks : 2nd Edition. McGraw-Hill : America