Gempa bumi merupakan fenomena alam yang terjadi setiap saat. BMKG merilis bahwa setidaknya terdapat 13 peristiwa gempa bumi di Indonesia yang terdeteksi dengan Magnitude ≥ 5 SR selama bulan September ini. Tentunya, semakin banyak lagi jumlah gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia. Terlebih getaran yang tidak dapat kita rasakan yang hadir dalam setiap detiknya.
Belum terhapus dalam memoar kita peristiwa pilu atas gempa bumi yang melanda Pidie Jaya pada tahun 2016 dan Yogyakarta pada tahun 2005. Pada gempa Pidie Jaya tercatat 101 orang tewas dan 724 orang terluka. Yogyakarta lebih dalam menggoreskan luka, 5.782 orang tewas dan 26.299 orang terluka.
Luluh lantahnya Mexico City
Bencana yang sama kini sedang melanda warga Mexico City, tepatnya pada 19 September 2017 pukul 18:15 GMT yang menewaskan 248 orang. Pada 19 September 1985, kota ini juga dilanda bencana yang sama. Bahkan, 32 tahun silam, gempa Mexico City menelan korban hingga 10.000 jiwa.

Tatanan Tektonik
Secara regional, Republik Meksiko memiliki kondisi tektonik yang kompleks. Pada Meksiko bagian selatan, Lempeng Cocos dan Rivera menunjam di bawah Lempeng Amerika Utara. Pada Meksiko bagian utara, Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara bergerak saling menjauh. Terlebih lagi, Meksiko dilewati oleh busur vulkanik Trans-Mexican. Hal inilah yang menjadi penyebab utama mengapa pada kawasan Meksiko kerap terjadi gempa bumi, hampir serupa dengan kondisi tatanan tektonik di Indonesia.

Gempa Jauh Menyerang Kota
Gempa dahsyat di Mexico City 5 hari lalu disebabkan oleh sumber gempa yang cukup jauh, berjarak 120 km, atau setara dengan jarak lurus Jakarta-Bandung. Bahkan, gempa bumi 32 tahun silam memiliki jarak yang lebih jauh lagi dari sumber gempa, yakni 380 km dari Mexico City.
Bagaimana mungkin gelombang seismik menempuh jarak sejauh itu dengan tingkat kerusakan yang bahkan lebih besar dari kawasan yang lebih dekat dengan sumber gempa bumi?

Mungkin sebagian dari kita telah memiliki praduga, bahwa karakter geologi secara lokal juga memiliki pengaruh dari tingkat kerusakan ataupun ketahanan suatu wilayah terhadap goncangan. Secara geologi, Mexico City tersusun atas sedimen yang terdeposisi di atas danau purba. Hingga kemudian dalam beberapa dekade ini, kawasan tersebut direklamasi menjadi area pemukiman yang padat. Konsekuensinya, sebagian kota itu berdiri di atas sedimen lunak nan tebal.


Saat gelombang gempa melintasinya, sedimen lunak bersifat mengamplifikasi (memperkuat) getaran khususnya pada getaran berperiode panjang. Penguatan itu menghasilkan resonansi yang merusak pada bangunan, khususnya bangunan bertingkat dengan lantai banyak. Pada gempa Mexico City beberapa hari lalu intensitas getaran hanya 6 MMI (Modified Mercalli Intensity). Meski, getaran setingkat tersebut cukup membuat orang berhamburan, namun belum cukup kuat untuk merubuhkan bangunan. Keberadaannya pada sedimen lunak tebal inilah yang membuat daratan bekas danau di Mexico City mengalami peak ground acceleration hingga 0,5 – 0,6 G yang setara dengan getaran berintensitas 8 hingga 9 MMI. Intensitas sebesar ini mampu menumbangkan gedung gedung bertingkat yang kemudian banyak memakan korban jiwa.
Epilog
Apa yang perlu menjadi perhatian kita dari musibah yang melanda Mexico City?
Bahwasanya banyak pada kawasan di Indonesia yang memiliki karakter geologi yang serupa dengan Mexico City. Di Jawa bagian barat, ada kota besar yang (sebagian) wilayahnya berdiri di atas sedimen danau purba dan hanya berjarak 20 km dari sesar potensial sumber gempa. Khusus untuk yang terakhir itu juga ada di Jawa bagian timur, bahkan tepat di sisi selatannya melintas sesar potensial sumber gempa yang baru saja diketahui. Siapkah kota-kota itu?
Maka mari kita tilik kembali litologi daerah kita masing – masing. Sudah amankah tanah tempat rumah kita berpijak? Karena bagaimanapun gempa bumi tak pernah menghindari kawasan pemukiman bahkan pusat perkotaan sekalipun. Ia akan tetap tegar menerjang apapun yang ada dihadapannya.
Karena gempa adalah keniscayaan, itu hanya tinggal soal kapan terjadi. – Ma’rufin Sudibyo
Referensi :
Wei-hass, M. 2017. How Mexico City’s Unique Geology Makes Deadly Earthquakes Even Worse. http://www.smithsonianmag.com/science-nature/how-mexico-citys-unique-geology-makes-earthquakes-even-worse-180964972/#bJLz0HpXlXBHHRLu.99
Watkins, D. Dan White, J. 2017. Mexico City Was Built on an Ancient Lake Bed, That Makes Earthquakes Much Worse. https://www.nytimes.com/interactive/2017/09/22/world/americas/mexico-city-earthquake-lake-bed-geology.html?mcubz=0
https://www.facebook.com/marufin.sudibyo/posts/10214382139371681
sumber gambar :
https://www.decodedscience.org/mexico-earthquake-m5-8-strikes-mexico-16-june-2013/31241
https://www.usatoday.com/story/news/world/2017/09/19/major-earthquake-shakes-mexico-city/681973001/
http://www.graphicsbuzz.com/graphics/mexico-city-geology-graphics-585e12.html