Membentang 2000 Km di Timur Australia, Ini Rantai Gunungapi Benua Terpanjang di Dunia

933px-Australia_satellite_plane_edit
Rangkaian gunungapi membentang di timur australia dari Hillsborough di utara hingga ke Kepulauan Tasmania di selatan. (gambar modifikasi dari Reto Stöckl/NASA)

Para peneliti menemukan rantai gunungapi benua terpanjang di dunia. Rantai gunungapi ini ditemukan di Australia bagian Timur. Dipercaya panjang gunungapi ini 3 kali lebih panjang dibanding rangkaian gunungapi Yellowstone di Amerika.

Rantai gunungapi di Timur Australia ini berbeda dengan gunungapi biasa yang berada di batas lempeng. Rantai panjang gunungapi ini terbentuk akibat adanya lelehan pada mantel bumi yang menerobos litosfer.

Wilayah yang dikenal dengan nama “hotspot” in sebenarnya hanya berada dalam satu wilayah yang relatif tetap. Namun karena adanya pergerakan lempeng indo-australia yang relatif ke utara, menjadikan lelehan magma ini menerobos litosfer di lokasi yang berbeda. Fenomena ini sama dengan apa yang terjadi pada rangkaian gunungapi di Hawaii dan Yellowstone, Amerika.

Tidak Sepenuhnya Mengejutkan, Tetapi . .

Keberadaan rantai gunungapi di timur Australia ini sebenarnya sudah lama diketahui. Namun ada semacam area yang membatasi antara rangkaian di utara dengan rangkaian di selatan. Hal ini membuat para ahli percaya sebelumnya bahwa dua rantai gunungapi ini terpisah.

Sampai Rhodri Davies dan tim mengungkapkan bahwa rangkaian gunungapi di utara dan selatan ini berasal dari satu sumber. Dengan kata lain, dua rangkaian ini sebenarnya adalah satu rantai utuh yang sangat panjang. Hal ini diketahui setelah ditemukan tanda-tanda adanya terobosan magma yang tidak mencapai ke permukaan diantara rantai utara dan selatan tadi. Penelitian Davies dan tim juga mengungkapkan tanda-tanda kesamaan sumber magma dari rangkaian gunungapi ini.

Rantai gunungapi ini membentang sepanjang 2000 kilometer dari wilayah Hillsborough di utara hingga ke Pulau Tasmania di selatan. Hal ini menjadikan “Cosgrove Track” (nama yang diberikan oleh Davies dan tim ) rantai “hotspot” benua terpanjang di dunia. Hasil observasi Davies dan tim mengungkap aktivitas vulkanik rantai gunungapi ini terjadi antara 33 juta hingga 9 juta tahun lalu.

Rangkaian gunungapi ini sudah tidak lagi aktif. Seperti yang kita tahu juga bahwa tidak ada gunungapi aktif lagi kini di Australia.

Hal signifikan lain yang ditemukan Davies dan tim adalah korelasi antara ketebalan litosfer dengan komposisi kimia magma yang terbentuk sepanjang rangkaian gunungapi ini. Davies menemukan bahwa komposisi basaltis biasa ditemukan pada litosfer dengan ketebalan kurang dari 110 km. Sementara untuk pada litosfer dengan ketebalan lebih dari 150 km, terjadi semacam “volcanic gaps” yaitu wilayah dimana tidak terjadi peristiwa vulkanis karena magma tidak menerobos ke permukaan. Dan untuk litosfer dengan ketebalan diantara keduanya ditemukan magma dengan komposisi leucitis (leucitite).

Penelitian ini juga mengungkap, berdasarkan analisis unsur jejak, variasi komposisi ini terjadi pada tingkatan partial melting yang berbeda pula. Ini mengungkapkan bahwa ketebalan litosfer memiliki pengaruh langsung yang dominan terhadap volume dan komposisi magma yang berasal dari mantle-plume. (gaj)

Gamma Abdul Jabbar

Salah satu pendiri Belajar Geologi. Studi masternya diselesaikan di Hokkaido University dengan tema magma plumbing system Gunung Barujari di Komplek Gunungapi Rinjani. Sekarang sering jalan-jalan dan foto-foto.

More From Author

Mengagumi Alam Menjadikan Kita Pribadi yang Lebih Baik

Kisah Terbentuknya Opal Banten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dengan Belajar Geologi kami ingin menginspirasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam mengenai bumi yang mengagumkan ini.