Mengagumi Alam Menjadikan Kita Pribadi yang Lebih Baik

Consulta_2014_sobre_como_fortalecer_a_Wikimedia_no_Brasil,_São_Paulo_09 (1)
Rasa terpesona terhadap alam dapat menjadi stimulus bagi manusia untuk menjadi orang yang lebih baik (ilustrasi) (kredit : The Photographer; sumber : commons.wikimedia.org)

Penelitian mengungkap bahwa dengan menyaksikan fenomena alam, manusia bisa menjadi orang yang lebih baik terhadap orang lain. Hal ini diungkapkan oleh Paul K. Piff dan tim dalam penelitiannya.

Penelitian Piff dan tim berjudul “Awe, the Small Self, and Prosocial Behavior”. Penelitian ini menguji apakah rasa kagum/terpesona terhadap sesuatu yang lebih besar atau menakjubkan (eng : awe) dapat menghilangkan individualitas dan meningkatkan perilaku pro-sosial manusia.

Salah satu penelitian Tiff dan tim adalah dengan meminta responden untuk menyaksikan satu dari tiga video secara acak. Masing-masing video mewakili impresi kagum, lucu, dan netral. Video yang menstimulus rasa kagum adalah tentang pemandangan alam dari serial BBC Planet Earth yang menampilkan pegunungan, dataran, hutan, dan lembah. Untuk stimulus lucu, video yang ditampilkan adalah perilaku lucu yang dilakukan oleh hewan di alam dalam video dari BBC Walk on the Wild. Dan untuk video netral, responden akan menyaksikan video orang yang menjelaskan konstruksi meja dapur.

Setelah menyaksikan video, para responden diminta menjawab serangkaian pertanyaan untuk mengetahui persepsi responden mengenai keluasan dengan dirinya dan juga perasaan begitu kecilnya dirinya dibanding alam. Piff dan timnya menyebut perasaan ini sebagai “small self”. Hasilnya, rating small self para responden yang menyaksikan video mengagumkan lebih tinggi dibanding dengan yang menyaksikan video lucu dan netral.

Setelah itu responden juga diminta untuk bermain dictator game untuk mengetahui pengaruh tiga stimulus tadi terhadap kecenderungan kebaikan responden. Piff menyimpulkan bahwa stimulus yang bersifat mengagumkan (pemandangan alam, gunung, lembah, dll) meningkatkan kebaikan seseorang relatif dibanding dengan stimulus lain (netral dan lucu).

Piff dan tim juga menyimpulkan bahwa perasaan rasa kekaguman ini meningkatkan kebaikan seseorang melalui perasaan “small self”. Piff dan tim menjelaskan ini adalah perasaan ketika manusia mengubah persepsi dirinya menjadi kecil dibanding dengan suatu entitas yang lebih besar. Sehingga manusia memandang dirinya hanya bagian kecil dari keseluruhan alam yang ada. Ini dapat mempengaruhi cara manusia berperilaku.

Penelitian ini merupakan salah satu dari rangkaian penelitian Piff dan tim untuk membuktikan hipotesis bahwa perasaan terpesona (awe) dapat mengurangi individualitas seseorang dan meningkatkan perilaku pro-sosial manusia. (gaj)


Sumber :

Piff PK, Dietze P, Feinberg M, Stancato DM, Keltner D. Awe, the Small Self, and Prosocial Behavior. Journal of Personality and Social Psychology. 2015 Jun;108(6):883–99.

 

Gamma Abdul Jabbar

Salah satu pendiri Belajar Geologi. Studi masternya diselesaikan di Hokkaido University dengan tema magma plumbing system Gunung Barujari di Komplek Gunungapi Rinjani. Sekarang sering jalan-jalan dan foto-foto.

More From Author

Munculnya Kubah Lava & Gempa Vulkanik ‘Tipe B Plus’

Membentang 2000 Km di Timur Australia, Ini Rantai Gunungapi Benua Terpanjang di Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dengan Belajar Geologi kami ingin menginspirasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam mengenai bumi yang mengagumkan ini.