Mengenal Slieve Gullion : Bukit yang Dikelilingi Retas Cincin

Ring of Gullion merupakan ring dyke pertama di dunia yang dipetakan secara geologi (url gambar : http://www.doeni.gov.uk/niea/ringofgullion-.jpg)

Pada umur paleogen (~60 juta tahun lalu) Benua Purba Laurasia mulai memisahkan diri dari Eurasia. Pemisahan ini juga membuat Amerika Utara mulai bergerak menjauh dari Britania Raya. Peristiwa ini diikuti oleh aktivitas vulkanik yang menghasilkan komplek lava yang sangat luas di wilayah Irlandia dan Skotlandia. Di Irlandia kita dapat melihat hasil gunungapi purbanya di Carlingford dan Slieve Gullion.

Slieve Gulion Center terbentuk pada 56-57 juta tahun yang lalu. Slieve Gullion merupakan sikuen (runtunan) dari lembaran-lembaran intrusi berkomposisi mafic dan felsic. Wilayah Slieve Gullion merupakan wilayah bukit yang menjulang setinggi 577 meter dibanding dataran sekitarnya yang dikelilingi bukit-bukit yang tersusun seperti cincin. Slieve Gullion ini dikelilingi oleh formasi batuan beku yang dikenal sebagai Ring of Gullion. Ring of Gullion ini terbentuk dari batuan beku ryolit profiri dan mikrogranit porfiri. Penjelasan paling diterima untuk menjelaskan komplek geologi ini adalah model ring-dyke (retas-cincin) dari Richey.

Kompleks ini menjadi salah satu tempat wisata masyarakat inggris. Dalam situs ringofgullion.org, Ring of Gullion masuk ke dalam 100 besar situs geologi di UK dan Irlandia. Keunikannya terletak pada sejarah geologinya yang unik dan juga bentang alamnya yang amat cocok untuk berbagai kegiatan alam bebas. Hal lain yang menjadikan komplek ini menarik adalah fakta bahwa Ring of Gullion merupakan ring dyke pertama di dunia yang dipetakan secara geologi.

Sebagaimana kita ketahui juga, bahwa saat ini Britania Raya tidak memiliki gunungapi aktif. Namun bukti-bukti menunjukkan bahwa dahulu terdapat banyak gunungapi aktif di wilayah kekuasaan Ratu Elizabeth ini. Salah satu petunjuknya adalah komplek Ring of Gullion ini.

Apa Itu Ring Dyke?

Ring-dikes are cylindrical sheet intrusions that develop at a subvolcanic level due to ascent of magma along steep outward-dipping ring fractures (O’Driscoll et al, 2005).

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ring-dyke adalah suatu intrusi yang terjadi akibat naiknya magma pada sepanjang patahan/retakan yang berbentuk cincin (ring) yang mengelilingi pusat gunungapi. Naiknya magma ini biasanya berkaitan dengan akitivitas post-vulcanic seperti runtuhnya kaldera gunungapi.

Ketika erupsi besar terjadi, sejumlah magma akan keluar dari kantung magma. Keluarnya magma ini akan membuat ruang kosong di bawah lingkungan gunungapi. Ini merupakan kondisi yang tidak stabil secara strukturnya, hingga dapat menyebabkan runtuhnya struktur di atasnya dan membuat semacam kaldera. Bentuk depresi kaldera ini biasanya berbentuk seperti cincin. Pada celah-celah inilah biasanya magma menerobos dan menjadi batuan beku.

Ring-dike terbentuk ketika kaldera gunungapi runtuh dan menekan magma untuk keluar dari celah yang terbentuk di runtuhan kaldera tersebut (sumber gambar : http://www.plymouth.edu/eportfolio/view/view.php?profile=mmcgarry&page=volcanoes-in-new-hampshire)

Ring Complex

Ring Complex  adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan komplek intrusi yang tersusun atas cone sheet dan/atau ring dyke. Geometri dari ring-complexes terdiri atas lingkaran atau berbentuk menyudut, memiliki kemiringan ke arah dalam, ke arah luar, atau vertikal. Ring-complexes ini dapat berupa suatu intrusi tunggal atau banyak intrusi. Komposisinya dapat basaltis hingga granitis. Dike dapat terbentuk mengikuti patahan atau peristiwa tektonik regional yang berasal dari peristiwa tektonik atau vulkanik atau keduanya.

Menurut Walter (2008), berkaitan dengan runtuhnya kaldera, ring-complexes dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu Cone Sheet dan Ring Dikes.

Yang dimaksud dengan cone sheet adalah intrusi diskordan, yang berbentuk melingkar, oval, poligonal, atau lengkungan dan memiliki kontak dengan dip yang landai hingga curam (Bailey, 1924; dalam Johnson et al. ,2000). Ketebalannya beragam, tetapi jarang yang mencapai lebih dari puluhan meter. Jenis batuannya dapat mafic, intermedier, atau felsic (tidak umum) dan menunjukkan quench texture.

Yang dimaksud dengan Ring dyke adalah intrusi diskordan yang memiliki bentuk melingkar, oval, poligonal, atau lengkungan dan memiliki kontak dengan dip yang hampir vertikal sampai curam. Ketebalan ring-dyke beragam, dan dapat mencapai beberapa kilometer. Jenis batuannya umumnya felsic dan tidak menunjukkan quench texture.

Menurut Walter (2008), cone sheet diperkirakan terbentuk pada tahap inflasi, atau naiknya lantai kaldera. Sementara ring dikes terbentuk pada tahap lantai kaldera mengalami penurunan (deflasi).

Menurut Walter (2008), idealnya ring-dike mengintrusi sepanjang ring-fault dan membentuk lingkaran tertutup (closed ring); seringkali ring-dike hanya mengintrusi ke dalam ring-fracture secara parsial. Intrusi ini membentuk dike yang melengkung dan bersegmen (Billings, 1943; Bonin, 1986 dalam Walter, 2008). Ring-dike seringkali memiliki ketebalan beberapa centimeter atau beberapa meter. Namun ring-dyke yang berasosiasi dengan sistem kaldera tua dapat mencapai dimensi yang lebih luas dari 10 km dan ketebalan lebih dari 0,5 km.

Ring fault dianggap sebagai dip-slip fault atau patahan yang pergerakan utamanya dominan vertikal. Ring fault ini menyediakan ruang yang dibutuhkan oleh magma untuk mengintrusi melalui celah-celahnya. Ring fault ini terbentuk pada saat lantai kaldera mengalai keruntuhan.

Kaldera Ring-Fault dapat aktif saat terjadi perubahan tekanan pada dapur magma baik akibat masuknya magma baru atau juga akibat keluarnya magma. Ring-fault dapat juga terbentuk akibat faktor luar, seperti aktifitas tektonik, atau regangan yang telah lebih dulu ada. Artinya ring-dike dapat berasosiasi dengan faktor internal berupa aktifitas magma ataupun faktor luar. (gaj)

 dari berbagai sumber

Gamma Abdul Jabbar

Salah satu pendiri Belajar Geologi. Studi masternya diselesaikan di Hokkaido University dengan tema magma plumbing system Gunung Barujari di Komplek Gunungapi Rinjani. Sekarang sering jalan-jalan dan foto-foto.

More From Author

Darimanakah Asal Air di Bumi?

Warna Putih dari “Kawah Putih”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dengan Belajar Geologi kami ingin menginspirasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam mengenai bumi yang mengagumkan ini.