Miniatur Mercusuar di Lampung yang Tetap Berdiri Kokoh Pasca Tsunami Erupsi Krakatau 1883

via Wikimedia Commons (CC 01)

Mercusuar Vlakkenhoek, adalah sebuah mercusuar enam belas sisi yang dibangun pada tahun 1879 di ujung barat daya terluar pulau Sumatra, di sebuah tempat yang pada zaman kolonial dikenal dengan nama “Vlakkenhoek” dan sekarang disebut Tanjung Cukuhbalambing (Cukuh Belimbing).

Pembangunan mercusuar tersebut merupakan salah satu dari program jangka panjang yang bertujuan untuk menerangi lima puluh pesisir dan pelabuhan dengan berbagai ukuran yang meliputi sepanjang pantai Hindia Timur, Selat Sunda, sepanjang pantai utara Jawa, selat Madura, Bali, Bangka, dan sepanjang jalur laut penting lainnya di kepulauan Hindia Timur.

Selain menjadi simbol dari teknologi konstruksi yang unggul, Mercusuar Vlakkenhoek dan seluruh mercusuar Belanda lainnya yang dibangun antara tahun 1868 hingga 1897 digunakan sebagai simbol kekuasaan dan dominasi.

Pada suatu malam tanggal 27 Agustus 1883, sebuah pemukiman kecil di pesisir Lampung dilanda tsunami yang cukup besar. Gunung Krakatau di Selat Sunda yang berjarak 103 kilometer dari Vlakkenhoek telah meletus dan menyebabkan terjadinya tsunami yang menyapu seluruh pesisir di Lampung. Akan tetapi, mercusuar Vlakkenhoek tetap berdiri kokoh, hanya lantai pertamanya yang mengalami keretakan.

More From Author

Foto-Foto Rakata Pasca Erupsi dan Longsoran

Peta-peta yang Menampilkan Pulau Krakatau dan Sekitarnya Sebelum Erupsi 1883

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dengan Belajar Geologi kami ingin menginspirasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam mengenai bumi yang mengagumkan ini.