Salah kaprah Lahar dan Lava

Salah satu media nasional menulis judul berita seperti ini “Gunung Meletus Muntahkan Lahar, Ribuan Warga Hawaii Dievakuasi”. Berita ini mengangkat berita tentang erupsi gunungapi Kilauea di Hawaii yang aktif sejak bulan Mei lalu. Namun, penggunaan istilah “lahar” pada judul berita dan isi teks di dalamnya kurang tepat. Mengapa demikian?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, alangkah baiknya kita sedikit membahas tentang magma, dimana segala hal ini bermula. Magma adalah leburan (lelehan) dari batuan. Magma terbentuk akibat batuan telah melewati titik leburnya dan mulai berubah ke fase cairnya. Batuan pada kenyataannya tersusun atas berbagai macam mineral yang titik leburnya berbeda-beda. Oleh karena itu, magma juga pada kenyataannya bukanlah murni leburan, tetapi mengandung juga kristal dan konten terlalut seperti gas. Banyak juga yang salah mengira bahwa mantel bumi yang berada di bawah kerak bumi adalah kolam magma raksasa. Padahal tidak demikian. Mantel atas (upper mantle) bumi masih digolongkan sebagai batuan tetapi cukup elastis. Para ahli menganalogikan kondisi mantel bumi seperti play dough (plastisin). Pada lokasi-lokasi tertentu, perubahan suhu dan tekananlah yang menyebabkan mantel melebur menjadi magma.

Lalu apa itu lava? Lava adalah magma yang keluar dan mengalir ke permukaan bumi. Jadi, inilah yang menjadi pembeda jelas antara magma dan lava. Magma adalah lelehan batuan yang masih berada di dalam permukaan bumi sedangkan lava adalah magma yang keluar dan mengalir ke permukaan bumi. Kita dapat melihat contoh lava dalam video berikut.

[su_youtube_advanced url=”https://youtu.be/6M-YX-r0Ll4″]

Sekarang kita beralih ke lahar. Lahar adalah campuran antara air dan fragmen-fragmen batuan. Lahar umumnya terbentuk di lereng gunungapi dan sebagian besar fragmen batuannya bersumber dari gunungapi. Lahar lebih mirip kepada aliran lumpur yang sangat padat. Lahar adalah istilah dalam bahasa jawa yang telah diakui dan umum digunakan secara internasional. Lahar dapat terjadi saat erupsi gunungapi atau jauh setelah erupsi gunungapi berakhir. Hujan yang terus menerus dapat bercampur dengan material gunungapi yang sebelumnya sudah terendapkan dan menyebabkan terjadinya lahar. Berikut contoh lahar.

[su_youtube_advanced url=”https://youtu.be/kznwnpNTB6k”]

Dengan mengacu kepada penjelasan di atas tentu lava dan lahar adalah dua hal yang jauh berbeda. Ketika kita melihatnya secara langsung pun kita akan dengan mudah untuk membedakan mana lava dan mana lahar. Lava akan berbentuk seperti lelehan logam yang mengalir dengan warna pijarnya yang khas sementara lahar akan tampak seperti aliran lumpur yang sangat pekat.

Merujuk kepada semua definisi di atas maka pilihan kata yang lebih tepat untuk apa yang terjadi di Hawaii adalah “lava”. Dapat kita lihat dalam video berikut.

[su_youtube_advanced url=”https://youtu.be/1BPdGC0dcMc”]

Namun, kesalahan penggunaan istilah lahar untuk merujuk kepada lava tidaklah sepenuhnya salah sang penulis berita. Ketika kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan mencari apa definisi lava, maka kita akan menemukan penjelasan seperti ini di bawah ini.

Kita akan menemukan kata “lahar” juga menjadi arti dari lava. Hal ini secara tidak langsung mengakui bahwa lava dan lahar, yang sama sekali berbeda, adalah sama. Hal ini perlu untuk diluruskan, karena keduanya sama sekali berbeda. Lahar memiliki daya destruktif yang lebih besar ketimbang lava. Bayangkan jika seseorang mengatakan ada “lava” dan orang-orang menjadi cenderung lebih santai, padahal yang terjadi adalah kemunculan “lahar” yang bergerak lebih cepat dan lebih mematikan.

Bonus: Larva

Satu kata yang juga sering disalah-gunakan adalah larva. Larva adalah fase muda dari hewan yang baru menetas sebelum kepada fase pupa. Salah satu yang paling populer adalah ulat. Berikut ini contoh paling jelas tentang apa itu larva.

[su_youtube_advanced url=”https://youtu.be/5rQsbhQ-kD8″]

Referensi:

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/06/11500001/gunung-meletus-muntahkan-lahar-ribuan-warga-hawaii-dievakuasi

https://volcanoes.usgs.gov/vhp/lahars.html

Kamus Besar Bahasa Indonesia (https://kbbi.kemdikbud.go.id)

 

Gamma Abdul Jabbar

Salah satu pendiri Belajar Geologi. Studi masternya diselesaikan di Hokkaido University dengan tema magma plumbing system Gunung Barujari di Komplek Gunungapi Rinjani. Sekarang sering jalan-jalan dan foto-foto.

More From Author

Lava Pahoehoe dari Bandung: Mengapa Begitu Istimewa?

Barujariku Bukan Anak Rinjaniku

One thought on “Salah kaprah Lahar dan Lava

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dengan Belajar Geologi kami ingin menginspirasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam mengenai bumi yang mengagumkan ini.