Hayoo, apakabarnya hari ini? Pastinya luar biasa dong ya, semoga juga dahsyat dahsyat dahsyaat. He he.
Oya, Indonesia, selain memiliki kekayaan alam berlimpah yang sering terabaikan oleh rakyatnya sendiri. Ternyata Indonesia juga memiliki museum-museum Alam dan Kebumian yang juga kurang terperhatikan. Makanya tidak sedikit rakyat Indonesia yang belum mengetahui museum-museum kebumian yang ada di Indonesia. Apa iya ya? Akibatnya apa? Pengetahuan kita hanya berputar-putar pada urusan-urusan yang itu-itu saja dari tahun ke tahun. Tidak berkembang, padahal kita memiliki segala potensi untuk berkembang dan melesat jauh dalam arus peradaban ini. Negara yang katanya kaya ini pun akhirnya tak sedikit pun Kekayaannya bisa termaksimalkan untuk memperoleh kejayaan di dalam negeri sendiri. Ini hanya pendapat penulis saja, jika kamu ga setuju ga apa-apa. Tapi kita tetap temanan kan? haha
Nah, pada kesempatan kali ini localhost/bg2/ ingin membahas sedikit mengenai 7 Museum Alam dan Kebumian yang ada di Indonesia. Karena udah dibilang hanya sedikit pembahasan, jadi jangan berharap banyak ya. Sebelumnya ada yang belum tahu apa itu museum? Ah parah.. masa belum tahu. Baiklah akan kami kasih tahu dulu.
Menurut ICOM (International Council of Museums), termasuk dalam definisi museum yang belum banyak diketahui orang adalah monumen bersejarah, situs arkeologi, kebun raya, kebun binatang, akuarium, vivaria, cagar alam. Termasuk dalam kriteria ini adalah Cagar Alam Geologi & Geopark.
Bagaimana dengan museum alam dan kebumian? Maka ia adalah suatu museum yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, penelitian, penyajian (pameran), dan pengkomunikasian koleksi warisan geologi (geological heritage collections) untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan pariwisata.
Secara fungsional museum kebumian ini sebenarnya ada dua menurut Bapak Sinung Baskoro, Kepala Museum Geologi, dalam penjelasannya pada Sarasehan Geologi Populer beberapa waktu yang lalu. Yaitu:
- sebagai tempat pelestarian/konservasi koleksi warisan geologi melalui kegiatan penyimpanan, perawatan, pengamanan dan penelitian (riset). Ini merupakan fungsi Seksi Dokumentasi & Konservasi.
- sebagai sumber/pusat informasi yang terkait dengan koleksi geologi melalui kegiatan penyajian (pameran), pengkomunikasian, dan pembelajaran (edukasi). Ini merupakan fungsi Seksi Peragaan serta Seksi Edukasi & Informasi.
Setelah kita mengetahui hal-hal yang tertulis di atas marilah sekarang saatnya kita membahas tentang 7 Museum Alam dan Kebumian yang mungkin belum kamu ketahui.
-
Museum Geologi di Jawa Barat

Tahukah kamu museum geologi? Kalau ga tau sungguh terlalu. Sebelumnya kita juga udah pernah membahas tentang Museum Geologi ini di website ini dengan judul tulisan Night at The Museum. Tapi kita akan tetap membahasnya lagi.
Museum geologi merupakan museum kebumian yang tertua dan terbesar di Indonesia. Lokasi museum ini adalah di Kota Bandung, Jawa Barat. Museum ini diresmikan sebagai Museum Geologi pada 16 Mei 1929. Di dalam museum ini terdapat berbagai ruangan yang menampilkan kekayaan alam Indonesia, gunung api, batuan, mineral, fosil, dan lain-lainnya. Selain di dalam gedung yang penuh dengan ilmu pengetahuan tentang sains dan geologi, di luar gedung pun juga ada berupa tugu dan juga Rockcycle Garden. Pokoknya segala hal yang berhubungan dengan geologi, semuanya bisa kamu dapatkan di Museum Geologi Bandung. Sebagai mahasiswa geologi kamu harus kudu wajib mengunjungi museum geologi, paling tidak harus ada keinginan untuk mengunjunginya. Udah kaya mau naik haji aja nih.
Untuk informasi tentang Museum Geologi Bandung kamu juga bisa mengunjungi websitenya di http://museum.bgl.esdm.go.id/ serta cari di google juga banyak. Sekarang kamu sudah tahu tentang ini kan?
-
Museum Karst Indonesia di Jawa Tengah

Tidak banyak orang tahu tentang museum ini, termasuk kamu kan? Ga apa-apa kok yang penting sekarang saatnya kamu jadi tahu tentang ini. Museum Kars Indonesia ini merupakan museum kars terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Lokasinya museum ini adalah di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Museum ini diresmikan pada 30 Juni 2009. Museum karst ini berisi jenis bebatuan karst sekaligus menyajikan keterangan lengkap mengenai potensi wilayah karst yang ada di Indonesia.
Museum karst ini sangat tepat dijadikan sebagai museum pendidikan dan penelitian bagi pelajar, mahasiswa dan juga para peneliti. Di dalam museum karst banyak terdapat sejarah perkembangan manusia, budaya yang dilengkapi juga dengan berbagai foto dan video. Jika kamu masuk mengunjungi museum ini maka kamu akan menemukan jejeran koleksi batuan kapur dengan berbagai informasi tentang kars Indonesia. Selain itu di ruang utamanya kamu juga bisa merasakan sedikit suasana seperti di dalam gua karst, karena kamu akan langsung disambut oleh stalagtit stalagmit. Saran saya, berfotolah di situ, agar orang tahu kalau kamu udah pernah ke sana. He he.
Penulis tidak menemukan informasi tentang situs resmi museum ini untuk kamu ketahui informasinya, tapi denger-denger juga sih Museum ini juga dikenal dengan nama Museum Karst Pracimantoro.
-
Museum Gunungapi Merapi di Yogyakarta

Museum Gunung Merapi merupakan museum bersejarah yang terdapat di Yogyakarta tepatnya Jln. Boyong, Dusun Banteng, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Museum Gunung Merapi telah diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro.
Sebagaimana halnya museum-museum lainnya, Museum Gunungapi ini juga dijadikan sebagai sarana pendidikan, penyebarluasan informasi aspek kegunungapian khususnya dan kebencanaan geologi lainnya yang bersifat rekreatif-edukatif untuk masyarakat luas. Sebenarnya tujuannya adalah untuk memberikan wawasan dan pemahaman tentang aspek ilmiah, maupun sosial-budaya dan lain-lain yang berkaitan dengan gunungapi dan sumber kebencanaan geologi lainnya.
Secara umum Museum Gunung Merapi mempunyai beberapa fungsi sebagai penyampai informasi, diantaranya:
- Informasi ilmiah kegunungapian, kegempaan dan gerakan tanah yang merupakan proses dinamika geologi, dicerminkan diantaranya dalam informasi model pembentukan, mekanisme terbentuknya maupun proses-proses yang menyertainya.
- Informasi fenomena gunungapi terbentuk sebagai hasil proses-proses geologi, yang tampil dipermukaan bumi diantaranya berupa bentang alam gunungapi, struktur geologi gunungapi, produk hasil letusan gunungapi, dan produk-produk hasil proses lainnya.
- Informasi mitigasi bencana gunungapi, gempabumi, tsunami, gerakan tanah yang ditampilkan dalam bentuk informasi sistem monitoring, penelitian dan pengamatan, sistem peringatan dini, dan upaya mitigasi bencana diantaranya menyangkut sistem penyelamatan masyarakat terhadap ancaman bahaya letusan gunungapi, kegempaan dan gerakan tanah.
- Informasi sumberdaya gunungapi, sebagai potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat, pengembangan infra-struktur dan lainnya.
- Informasi aspek sosial budaya diantaranya menyangkut kehidupan, budaya/tradisi, mitos dan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan dan keberadaan suatu gunungapi.
(sumber: http://www.slemankab.go.id/572/museum-gunung-api-merapi.slm)
Apakah kamu sudah pernah berkunjung ke museum ini? Kalau belum, nanti ajaklah dosenmu dan rencanakanlah kuliah lapangan matakuliah vulkanologi ke Museum Gunungapi Merapi. Pasti bakalan sangat seru, apalagi kalau bisa langsung menyaksikan endapan vulkanik langsung ke daerah sekitar Gunung Merapi. Cobain ya!
Segala sesuatu itu pasti ada gunanya. Dengan adanya Museum Gunungapi ini kita semua juga berharap bahwa keberadaannya ini dapat menjadi solusi alternatif sebagai sarana yang sangat penting dan potensial sebagai pusat layanan informasi kegunungapian. Serta semoga ini juga merupakan upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat, serta sebagai media dalam meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat tentang manfaat dan ancaman bahaya letusan gunungapi serta bencana geologi lainnya
-
Museum Tsunami Aceh

Adapun Aceh mengabadikan bencana tsunami dengan mendirikan museum di Banda Aceh, yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 27 Februari 2009 sebagai Museum Tsunami Aceh. Museum Tsunami Aceh ini merupakan museum yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus sebagai pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi.
Museum ini dirancang oleh arsitek Ridwan Kamil, anak twitter yang kebetulan sekarang menjadi walikota Bandung, katanya dalam buku #TETOT. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari Saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius suku Aceh. Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami.
-
Museum Gunungapi Batur di Bali

Bali juga memiliki museum kebumian yang berlokasi di Taman Wisata Alam (TWA) Panelokan, Kintamani, Bangli, Bali. Museum ini didirikan di atas lahan seluas 1,09 hektar. Museum yg memiliki panorama indah dan berhawa sejuk ini, dikenal sebagai Museum Gunungapi Batur, yang diresmikan pada 10 Mei 2007 oleh Menteri ESDM saat itu, Purnomo Yusgiantoro. Museum Gunung Batur bertugas menampung semua informasi tentang gunung api tersebut. Dan saat ini, Museum Gunungapi Batur telah dikembangkan menjadi Museum Geopark Batur.
Pembangunan museum gunung api yang memiliki fungsi pendidikan, ilmu pengetahuan dan pariwisata ini antara lain dilandasi pertimbangan bahwa Indonesia tempat sekitar 13 % gunung api aktif di dunia. Jumlah ini lebih banyak di banding gunung api di Amerika, Jepang, Perancis, Italia dan negara lain. Saat ini terdapat 500 gunung api di Indonesia. Sebanyak 129 diantaranya dikategorikan sebagai gunung api aktif yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, NTT, Kepulauan Banda, Halmahera hingga Sulawesi.
-
Museum Minyak dan Gas Bumi Gawitra di Jakarta

Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” (Gawitra) berdiri sejak tahun 1989 silam, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sayangnya, museum tersebut kini tampaknya kurang mendapatkan perhatian. Dan ternyata, jarang juga orang yang tahu bahwa kita juga memiliki Museum seperti ini di Indonesia.
Pembangunan Museum Migas ini juga sebagai tanda peringatan 100 tahun industri minyak, dan gas bumi Indonesia. Ini merupakan sumbangan masyarakat perminyakan Indonesia demi melestarikan, dan mewariskan nilai-nilai juang kepada generasi penerus untuk peningkatan ilmu, dan teknologi. museum ini juga merupakan potret dan sejarah bagi bangsa Indonesia dalam menemukan sumber minyak. Tidak hanya itu, di museum itu tergambar bagaimana sulitnya mengeluarkan minyak dari dalam perut bumi dengan hanya bermodal peralatan tradisional yang tentunya jauh berbeda dari saat ini.
Jika kamu tertarik dengan dunia Perminyakan dan Gas, Museum ini sangat tepat dijadikan sebagai tempat rekreasi, dan menimba ilmu. Di Museum ini diperlihatkan secara lengkap mengenai sejrah dan berbagai wawasan tentang minyak bumi dan gas.
Gedung utama berbentuk anjungan lepas pantai dengan dua bangunan pendukung berbentuk gilig menyerupai tangki minyak, disebut Anjungan Eksplorasi, dan Anjungan Pengolahan. Ruang pamer terdapat di gedung utama, dan di anjungan eksplorasi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah industri perminyakan. Di ruang ini terdapat Teater Minyak yang memutar film pendek, dan multislide mengenai asal-mula serta hasil pengolahan minyak, dan gas bumi di Indonesia. Selain itu terdapat ruang untuk pameran berbagai benda, dan bahan mengenai minyak, dan gas bumi yang ada di sekitar kita.
Anjungan eksplorasi mengetengahkan eksplorasi minyak, dan gas bumi, termasuk peragaan sejarah terjadinya cekungan minyak, dan gas bumi serta penerapan teknologi pada masa yang lalu, sekarang, dan yang akan datang.
Di luar gedung dipamerkan peralatan pengeboran minyak, dan peragaan benda-benda eksplorasi berupa menara bor tahun 1930-an, berbagai pompa angguk, sebuah truk logging tua, pompa bensin engkol, dan sebuah kilang minyak tua.
Semoga dengan penjelasan singkat tersebut tidak dapat tergambar dalam imajinasi anda. Sehingga akan tertarik untuk mengunjungi.
-
Museum Apa di mana??
Dan Museum terakhir ini adalah giliran kamu untuk menuliskannya. Bukannya penulis cape nulis ya, bukan juga karena penulis kehabisan ide. Kali ini cuma ingin memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk menyampaikan ide-idenya. Dan di nomor 7 inilah saatnya kamu bisa menambahkan museum alam dan kebumian apa saja yang kamu inginkan. Menurutmu museum apa lagi?
Silakan disampaikan dengan menuliskannya di kolom komentar dibawah ini untuk ikut berpartisipasi bagi yang mau. Bayangkan jika yang akan kamu sampaikan ini dibaca oleh 1000 orang dan mereka semua mendapat inspirasi dari tulisanmu itu. ah, keren bangeet!!

Oke, sekian dulu tulisan kali ini tentang 7 Museum Alam dan Kebumian yang mungkin belum kamu ketahui. Dan sekarang mudah-mudahan udah tahu, karena udah dikasih tahu. Dan tidak usah sombong walau sudah tahu, biasa aja. Memang banyak kekurangan dalam tulisan ini yang dilakukan dengan sengaja, maka penulis berharap anda juga mengkritisinya saat membaca agar bisa mendapatkan pelajaran.
Sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya yang tetap akan biasa-biasa saja. Dan semoga yang membacanya tetap adalah orang-orang luar biasa seperti anda.
Terimakasih atas partisipasinya. 😀