
Banyak yang bilang Indonesia adalah negeri yang indah. Itu adalah kenyataan yang kita nikmati sekarang sebagai orang Indonesia. Indonesia juga merupakan negeri yang kaya akan warisan geologinya. Terhimpit oleh tiga lempeng tektonik, menjadikan Indonesia memiliki keragaman geologi yang sangat melimpah. Maka sangat tepat jika dikatakan bahwa geologi adalah laboratorium geologi yang sangat menarik.
Salah satu pulau dari ribuan pulau di Indonesia yang kekayaan geologinya menarik adalah Sumetera. Sumatera merupakan pulau kedua terbesar di Indonesia dan ke-enam di dunia. Sesar Sumatera yang terkenal itu memainkan peran kunci dalam membentuk tatanan geologi Sumtera. Ada barisan gunung yang kita kenal sebagai bukit barisan yang membentang dari utara hingga selatan Sumatera. Di Sumatera juga kita jumpai danau-danau besar yang terbentuk akibat aktivitas tektonik maupun vulkanik. Cekungan-cekungan kaya energi juga bisa kita dapati di Sumatera.
Kompleks Gunung Kerinci
Kompleks Gunung Kerinci merupakan suatu komplek yang berada di Kabupten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di Jambi, dan sebagian kecil berada di Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Kompleks ini terdiri atas Gunung Kerinci, Danau Gunungtujuh, Danau Rawabento, Danau Belibis, dan Danau Purba Kerinci.
Gunung Kerinci merupakan gunung aktif paling tinggi di Indonesia. Ketinggiannya mencapai 3.805 mdpl. Karena ketinggiannya ini, gunung ini dikenal sebagai “Atap Sumatra”. Berdasarkan data geologi, gunung ini pernah mengalami letusan yang cukup besar. Litologi penyusunnya berupa lava, aliran proklastik, jatuhan piroklastik, dan lahar. Gunung Kerinci merupkan gunungapi strato.
Kawasan yang unik lagi adalah Danau Gunung Tujuh. Berada pada ketinggian 1.996 mdpl, danau ini merupakan salah satu danau tertinggi di Indonesia. Danau ini adalah danau hasil letusan gunungapi purba. Letusan ini menyebabkan terbentuknya kawah besar yang kemudian terisi air dan menjadi danau. Danau Tujuh ini tepat dikelilingi oleh tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo, Gununga Hulu Sangir, Gununga Madura Besi, Gunung Lumut, Gunung Selaih, Gunung Jar Panggang, dan Gunung Tujuh.
Danau Rawa Bento, satu tempat yang unik lagi, berada di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Perwakilan Kayu Aro. Danau Rawa Bento merupakan sisa dari Danau Kerinci Purba. Akibat sedimentasi dari aliran sungai yang mengelilinginya, danau purba ini mengalami pendangkalan hingga akhirnya danau ini tertutupi oleh rumput beto dan menjadi hutan rawa.
Satu lagi yang menarik adalah Danau Kerinci. Danau ini merupakan bagian lain dari sisa-sisa Danau Kerinci Purba. Danau Kerinci terbentuk karena adanya pergeseran Sesar Sumatra. Pergeseran di segmen Muara Labuh-Kerinci relatif turun hingga terbentuk cekungan, mekanisme yang dikenal sebagai pull-apart basin.Cekungan ini kemudian diisi oleh air hingga menjadi Danau Kerinci Purba.
Kompleks Gunung Kerinci merupakan kompleks yang memiliki warisan geologi yang menarik. Kita melihat sekali lagi bahwa Sesar Sumatra memainkan peran penting dalam pembentukan tatanan geologi wilayah ini.
Referensi :
Oktariandi, Oki & Suhendar, Rudy. 2014. Keragaman Geologi Indonesia Warisan Geologi Sumatra. Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Tulisan ini merupakan bagian dari tulisan berseri “Warisan Geologi Sumatera”, bagi yang belum membaca tulisan sebelumnya silakan simak di Pesona Warisan Geologi Sumatra (Lut Tawar & Toba, Sawah Lunto & Maninjau , Singkarak & Lembah Harau, dan Fosil Flora Jambi)