Tulisan ini merupakan bagian kedua dari tulisan berseri “Pesona Warisan Geologi Sumatera”, bagi yang belum membaca bagian pertama silakan simak di Pesona Warisan Geologi Sumatra (Bag. 1)
3. Sawahlunto, Sumatra Barat
(img : wikimapia.org)
Kota Sawahlunto terletak di Sumatra Barat, sekitar 90 km dari Kota Padang. Kota ini dikenal sebagai penghasil batubara sejak jaman belanda hingga sekitar tahun 1990. Sekarang operasi tambang telah dihentikan karena cadangannya menipis. Sawahlunto sekarang dikembangkan menjadi objek wisata.
Formasi Sawahlunto terkenal karena menghasilkan batubara. Formasi ini terbentuk pada Kala Eosen, yaitu sekitar 40 – 60 juta tahun yang lalu. Pembentukan Formasi Sawahlunto ini dipengaruhi oleh pembentukan Cekungan Ombilin yang terbentuk akibat penujaman Lempeng Samudra Hindia terhadap Lempeng Eurasia di Sumatra. Cekungan Ombilin ini kemudian terisi oleh batuan berumur tersier yang salah satunya adalah Formasi Sawahlunto yang kaya akan batubara.
Kegiatan tambang telah dihentikan namun Sawahlunto dijadikan lokasi wisata oleh pemerintah daerah. Banyak lokasi menarik yang bisa menjadi pilihan wisata diantaranya : Lubang Tambang Batubara Mbah Soero, Museum Goedang Ransum, & Kereta Wisata Mak Itam.
4. Danau Maninjau, Sumatra Barat
(img: indonesia.travel)
Danau Maninjau terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Danau ini merupakan danau terluas kedua di Sumatra Barat setelah Danau Singkarak. Danau ini memiliki panjang mencapai 16,5 km dan lebar 7 km.
Danau ini terbentuk akibat letusan gunungapi Maninjau purba. Diperkirakan ada tiga periode letusan antara 70 ribu hingga 80 ribu tahun yang lalu yang akhirnya membentuk Danau Maninjau. Jejak material hasil letusan Maninjau dapat ditemukan di Ngarai Sianok. Endapan material vulkanik ini terendapkan di zona aktif Sesar Sumatra yang teraktivasi dan membentuk Nagari Sianok. Hasil letusan ini juga terekam pada bentuk tebing-tebing danau ini. Jika kita melihat Danau Maninjau dari atas, akan terlihat sisa-sisa bentuk kawah gunungapi purba.
Nantikan tulisan bagian ketiga
*Beberapa sumber tulisan disarikan dari Buku Warisan Geologi Sumatra karya Oki Oktariadi & Rudy Suhendar yang diterbitkan oleh Badan Geologi 2014