Warisan Geologi untuk Sumatera | Danau Singkarak & Lembah Harau

Tulisan ini merupakan bagian ketiga dari tulisan berseri “Pesona Warisan Geologi Sumatera”, bagi yang belum membaca tulisan sebelumnya silakan simak di Pesona Warisan Geologi Sumatra Bagian 1 dan Bagian 2.

5. Danau Singkarak, Sumatra Barat

(img : khasminang.com)

Danau Singkarak adalah danau terluas kedua di Sumatra setelah Toba. Danau ini berada di Kabupaten Tanah Datas dan Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Panjang maksimum danau ini 20,808 km dan lebar maksimum 7,175 km. Danau ini berjarak 85 km dari Solok dan 90 km dari Kota Padang Panjang.

Danau Singkarak terbentuk akibat proses tektonik yang dipengaruhi oleh Sesar Sumatra. Danau ini merupakan bagian dari Cekungan Singkarak-Solok yang merupakan segmen dari Sesar Sumatra. Cekungan ini adalah sebuah amblesan yang terbentuk karena pergerakan Sesar Sumatra. Cekungan besar ini terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunungapi sekitarnya. Akibat pembendungan material vulkanik ini terbentuklah Danau maninjau di satu bagian Cekungan Singkarak-Solok. Berbeda dengan Danau Maninjau yang terbentuk akibat letusan gununapi, Danau Singkarak terbentuk utamanya karena proses tektonik.

Proses pembentukan Danau Singkarak yang unik ini menjadikan Danau Singkarak sebagai salah satu warisan geologi yang menarik untuk dipelajari. Karena sejarah Danau Singkarak menyisakan warisan berupa jejak tektonik seperti cermin sesar, kelurusan sungai, perubahan batuan, dan masih banyak lagi.

6. Lembah Harau, Sumatera Barat

(img : viva.co.id)

Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Lembah Harau berjarak 138 km dari Padang dan 47 km dari Bukit Tinggi. Suhu rata-rata daerah ini lumayan sejuk, berkisar antara 20O sampai 25OC.

Di lokasi ini kita bisa menyaksikan tebing-tebing yang menjulang tinggi dan lembah datar. Tebing-tebing ini tegak dengan kokohnya mengelilingi lembah. Lembah Harau terbentuk akibat adanya proses pengangkatan juga diiringi proses erosi hingga membentuk suatu bentang yang khas. Adanya proses pengangkatan ini dapat ditelusuri dengan melihat batuan penyusun tebing. Tebing-tebing di Harau ini tersusun atas endapan dataran rendah namun sekarang telah menjadi bukit yang menjulang tinggi. Selain itu ditemukan juga batuan yang mengandung fosil lingkungan laut yang menunjukkan bahwa dahulu daerah ini ada di lingkungan laut.

Gaya eksogen juga berpengaruh signifikan terhadap pembentukan bentang alam Lembah Harau ini. Batuan yang menyusun Lembah Harau tidak semuanya batuan yang tahan terhadap erosi. Batuan yang lemah ini cenderung lebih cepat terkikis dibandingkan dengan batuan yang resisten. Akibatnya tersisalah batuan yang resisten menjadi tebing-tebing terjal ini. Selain itu, ada juga pengaruh sesar yang membentuk Lembah Harau ini.

Proses geologi ini mengantarkan kita kepada bentang alam Lembah Harau yang mempesona. Kolaborasi bukit terjal dan lembah juga ditambah dengan air terjun di beberapa tempat menjadikan Lembah Harau sebagaisalah satu warisan geologi spesial di Sumatera.

Nantikan Pesona Warisan Geologi Sumatra Bagian keempat :)

*Beberapa sumber tulisan disarikan dari Buku Warisan Geologi Sumatra karya Oki Oktariadi & Rudy Suhendar yang diterbitkan oleh Badan Geologi 2014

Gamma Abdul Jabbar

Salah satu pendiri Belajar Geologi. Studi masternya diselesaikan di Hokkaido University dengan tema magma plumbing system Gunung Barujari di Komplek Gunungapi Rinjani. Sekarang sering jalan-jalan dan foto-foto.

More From Author

Warisan Geologi untuk Sumatera | Sawahlunto & Danau Maninjau

Warisan Geologi untuk Sumatera | Fosil Flora Jambi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dengan Belajar Geologi kami ingin menginspirasi masyarakat untuk mengenal lebih dalam mengenai bumi yang mengagumkan ini.